Jumat, 13 Maret 2015

Magelang Sabet Lagi Prestasi Tingkat Nasional

At Alun-Alun Magelang
MAGELANG – Kota Magelang kembali menorehkan prestasi
tingkat nasional. Memang, tidak seperti sebelumnya yang selalu
meraih juara pertama. Kali ini, daerah yang memiliki sebutan
Kota Sejuta Bunga ini hanya diposisi nomor dua.Dua kategori
penghargaan yang disabet Kota Magelang diumumnkan dalam
Anugerah Inovasi Manajemen Perkotaan (IMP) 2014 Bidang
Pelayanan Jasa Perkotaan yang diadakan di Surabaya, kemarin
(12/3). Yakni, Bidang Penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di
bawah Maros (Sulawesi Selatan). Ke mudian, Bidang
Pengelolaan Sanitasi (sampah) di bawah Surabaya, serta di atas
Bontan (Kal-tim). Penghargaan diserahkan Mendagri Tjahjo
Kumolo pada Wali Kota Sigit Wi-dyonindito.”Iya, hari ini
(kemarin) Pak Wali mendapat penghargaan lagi untuk penataan
PKL dan pengelolaan sampah,” kata Kabag Humas Protokol dan
Santel Kota Magelang Sutomo Haryanto Kamis (12/3)
Saat ramah tamah dengan war-tawan, Senin lalu (9/3), wali kota
berterima kasih pada ma-syarakat atas dukunganya, se-hingga
penghargaan kembali diraih Kota Magelang. Soal raihan yang di
bawah Maros dalam penataan PKL dan di bawah Su-rabaya
dalam masalah pe ngelolaan sampah, wali kota tetap berbesar
hati. ”Tidak apa-apa, ke depan kami berusaha supaya dapat
yang terbaik,” janjinya.Pada kesempatan tersebut, juga
disinggung juga obsesi mendapatkan kembali Adipura Kencana
tahun ini. Hal itu diupayakan dengan komitmen dan kerja sama
antara masya-rakat dengan pemerintah.”Termasuk SKPD juga
harus menjalankan peran strategis. Jadi, tidak hanya rakyat
saja, tetapi PNS juga harus berjuang bersama-sama,” katanya.Ia
menyebut, tahun 2014, Kota Magelang berhasil meraih Adipura
Kencana dengan nilai yang sesuai. Lalu, selama setahun itu,
upaya rapor merah terus diperbaiki. Sehingga tidak hanya usaha
mempertahankan, tetapi juga dibidik agar terus me ngalami
peningkatan.”Harus ya, merah ke biru, dan yang sudah biru
harus lebih baik lagi. Kita itu stabil memang dan itu yang
membanggakan,” ungkapnya.
Dijelaskan, penghargaan pe-ngelolan sampah menjadi terbaik ke
dua se-Indonesia karena Kota Magelang punya inovasi
tersendiri. Salah satu yang paling menonjol adalah keberadaan
kampung organik yang rata-rata ada di 17 kelurahan di Kota
Magelang. Sementara, untuk pem berdayaan PKL, Pemkot
Magelang me-nyiapkan lokasi yang represen-tatif sejak tahun
2011. Hingga kini, ada beberapa titik pusat kuliner untuk PKL.
Antara lain, Kuliner Tuin van Java (Alun-alun), Kartika Sari (Jalan
Tidar), Sejuta Bunga (Jalan Jenderal Sudirman), Kebonpolo,
Badakan, Armada Estate, Jalan Daha, dan lainnya.Hanya, masih
ada beberapa persoalan untuk PKL yang masih tersisa. Salah
satunya adalah kebocoran tenda-tenda PKL di Tuin Van Java
yang ada di Kompleks Alun-alun Kota Ma-gelang. Setiap musim
penghujan, pembeli dan PKL di kompleks tersebut disibukkan
dengan kebocoran tenda.Luis, 28, salah satu PKL di Tuin Van
Java mengakui, jika tenda sudah mengalami ke-bocoran. Apalagi
musim hujan seperti ini, merembes-nya air cukup membuatnya
pusing. Akibatnya, kenyamanan untuk pembeli
berkurang.”Harapannya (tenda) segera diganti. Soalnya cukup
meng-ganggu kenyamanan,” keluh Luis. (dem/hes/ong)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar